Selasa, 16 September 2014

Pasar Sex

Pasar itu becek dan bau tapi aku suka kesitu karena dibalik kondisinya yg jorok masih ada sesuatu yg bisa aku nikmati disana.
Aku seorang lelaki, tapi suka melakukan kegiatan yg biasa dilakukan oleh ibu-ibu. terutama suka berbelanja ke pasar. Ini kulakukan karena istriku tak pernah mau ke pasar alasannya bau, becek dan tak tahan melihat kerumunan orang2 pasar. Dengan senang hati aktifitas ini kulakukan setiap hari.
Nah, yang biasa pergi ke pasar itu kan biasanya ibu rumah tangga yg bodynya sudah melar, pantatnya bulet2 gede dan jalannya megal-megol. Yang seperti inilah yg aku suka, apalagi kalau ada yg pakai you can see (yukensi) terlihat lipatan ketiaknya dan bahunya yg montok dan mulus, beuh rasanya tak tahan ingin menyenggolnya dan berlama-lama di pasar.
Berangkat dari rumah sudah kupersiapkan, pakai kaos oblong dan celana pendek tipis tanpa mengenakan cd atau celana dalam, supaya mister p ini punya ruang leluasa kesana kemari kalo ia tegang, juga biar terasa kalo nyenggol pantat ibu2 dipasar.
Tiap kali masuk area pasar sasaran yg aku tuju adalah kerumunan ibu2. yuk sini ikuti aku,,,,
aku memasuki lorong sempit, kiri kanan penuh ibu2 sedang milih dan tawar menawar sayuran dan berbagai jenis ikan. jalanan sempit dan pantat besar2 itu memadati lorong sempit yg hendak kulalui. tidak semua pantat ibu2 yg kusenggol, aku pandangi wajahnya dulu, yg sekiranya berwajah lumayan dan berkulit putih bersih siap aku tongkrongi. kebanyakan ibu2 itu cuek dan seolah tak menyadari kalau pantatnya telah kugesek dg kemaluanku yg tegang, mungkin krn mereka sibuk bertransaksi dg pedagang2 itu.
Aku menikmati suasana ini, setiap pantat montok dan bertubuh sintal, kelaminku aku gesekin, jika sang ibu cantik, gesekannya aku tekan sedikit, aku pura2 kembali dan mondar mandir disekitarnya dan melakukan ulah yg sama. jika belum direspon juga aku berhenti dan menempelkan kelaminku tepat dipantatnya, aku pura2 membeli barang yg sama di gerai sayuran pasar. kadang ada ibu2 yg merasa risih akan ulahku, kupikir ini resiko kenakalanku, aku siap didamprat. tapi aku sdh siap dg berbagai alasan jika aksiku kepergok mereka. seperti kata maaf tak sengaja, maaf sempit, atau hanya senyum. tapi hingga saat ini belum pernah ada ibu2 yg marah2 saat aku gesekin pantatnya. paling2 ia menoleh ke arahku menatap wajahku dg sinis dan tak berkata apa-apa.
Aku menuju tempat daging sapi dimana ada banyak ibu2 berkerumun milih2 daging curah. kuperhatikan ada seorang ibu memakai baju daster longgar tipis. lengan bajunya sebahu dan lebar sehingga tampak jelas ketiaknya yg putih agak berbulu terhimpit lengan juga terlihat bra warna merah tua dari samping lubang lengan bajunya. aku sangat bernafsu ingin mendekatinya, aku sibuk mencari celah yg asik buat menempelkan sesuatu padanya. yess akhirnya aku dapat tempat sesuai keinginanku. aku pura2 ikutan memilih daging sapi yg sudah dipotong2 buat ditimbang. aku dekati sang ibu yg perawakannya agak pendek, tingginya sebahuku, bodynya sekel, padet, bulet, dan dadanya lumayan menonjol kenceng kedepan. ibu ini bener2 menggairahkan. perlahan aku pepet tubuhnya, hmm,,, aromanya segar bau sabun mandi, aku tepat berada dibelakangnya, tangan kananku memilih2 daging, tangan kiriku menyentuh tangan kiri sang ibu yg disamping tubuhnya. kulit ketemu kulit hangat dan lembut waaaw,,, ini bener2 mengasyikkan. tubuhku dg telak aku tempelkan tepat dibelakangnya, degdegan,,, jantungku berdebar kencang,,, perasaan canggung, perasaan takut dan nafsu birahi bercampur jadi satu. penisku bener2 tegang dan menonjok dicelanaku yg tipis tanpa cd. tangan kananku yg sibuk memilih2 daging berkali2 menyentuh tangannya, tangan kiriku yg sengaja aku gese2in ke tangan kirinya dan kemaluanku yg tegang perlahan aku tempelkan tepat di belahan pantatnya yg terbungkus daster longgarnya. aku perhaikan sang ibu tak ada respon, mungkin ia menganggap sdh biasa berhimpitan dan desak2an di pasar. namun ketika aku menekankan pantatku ke pantatnya dg penisku yg kaku seperti kayu, ia tampaknya mulai merespon. sang ibu seketika menoleh ke belakang, wajahnya merah seperti mau marah menatap ka arahku. aku hentikan aksiku sementara. aku tak tau apa yg ada dipikirannya,,, perasaanku semakin berdebar takut di damprat. dan ternyata,,, dia tidak marah, mungkin karena yg memperlakukannya pria tampan sepertiku kali hehe. dia melanjutkan pekerjaannya dan seolah membiarkanku melanjutkan permainanku terhadapnya. aku memulai aksi keduaku, perlahan aku kembali menempelkan penisku dibelahan pantatnya, eh dia diam,,, semakin kutekan dan semakin aku gesek dg kuat,,, dia masih diam. itu tandanya mau,,,, aku semakin berani dan semakin menjadi-jadi menyentuh tubuhnya di ketumunan pembeli daging sapi itu. ditengah pasar aku mencabuli ibu2. tangan kiriku mulai berani merayap dibahunya yg terbuka dan lembut sedangkan tangan kananku pura2 milih2 daging sapi. orang lain pasti menduga wanita dihadapanku adalah istriku, karena ia sedang dalam rangkulanku dan pantatnya dalam permainan penisku. tiada henti2nya aku menggesek2 pantatnya dan tanganku mengelus2 pundaknya, merayap hingga ke ketiaknya,,,, uzzz basah keteknya, mantap bro. sesekali aku lepaskan tanganku yg habis masuk ke ketiaknya untuk ku cium aroma ketiaknya, wuaaah,,,, bau ketek ibu muda yg sangat segar. sayang sekali ini ditengah pasar, aku tak bisa menciumi bahu dan lehernya dr belakang. tapi aku nikmati aja keadaan seperti ini, nikmatnya bukan main saat penisku menggesek dg kuat di pantat bini orang ini. kira2 lima belas menit aku mencabuli n menggerayangi tubuh ibu ini.
Kios daging sudah sepi dan sang ibu telah pindah ke tempat lain, aku tetap mengikuti langkah dia kemanapun ia pergi. kini dia melintasi lorong sempit lagi, ia kerepotan mencari jalan ditengah kerumunan orang2 pasar, sekali lagi aku pepet dia dan kubisikkan di telinganya.
Bu kesitu yuk,,,, (aku menunjuk ke sebuah gudang pasar yg berisi gerobak2 tak terpakai, tempatnya tertutup)
Dih apaan
Aku mau ibu
Jangan ah,,, gila kamu
Bu plis ya,,, sebentar aja
Kamu mau ngapain
Aku ingin menikmati ibu
Enggak ah, aku ga kenal kamu
Percayalah bu, meski kita tak saling kenal, aku bukan orang jahat, aku hanya orang yg tertarik sama ibu
Gombal kamu, pasti ini kebiasaanmu ya meper2
Enggak bu, aku suka sama ibu n hanya kepada ibu saja aku lakukan ini
Ah,,, masaaa
Iya,,, ayolah bu (aku pegang tangannya, aku tarik setengah paksa dan kubawa ke gudang gerobak pasar yg sepi, sang ibu setengah menolak, tapi dia ga marah aku bawa)
Eh,,, tempat apaan ini (sang ibu heran)
Bu disini kita aman melakukan apa saja, bentar ya (aku menutup pintu gudang yg terbuat dari seng dan sdh berkarat)
Mau ngapain kita disini?
Aku mau manjain ibu, sini aku pijitin bu (aku pegang pundaknya, aku pijitin dan pantatnya aku peperin kemaluanku)
Rupanya ibu ini penasaran juga kepadaku, aku ga tau apakah dia bersuami atau sedang menjanda, yang jelas aku yakin sdh pernah berkeluarga, terlihat dr bodynya. di gudang ini aku tak menyia2kan kesempatan. aku langsung meremas pundaknya, lengannya yg lembut aku elus2 naik tutun, remasanku merayap ke dadanya, payudara besarnya telah daam genggamanku, sang ibu telah pasrah, terdiam menikmati rabaanku. mulutku tak mau diam, dalam pelukanku dr belakang aku ciumi punggungnya, naik ke lehernya, kupingnya aku endus2 dan rambutnya aku jambak pelan. badan ibu aku balik hingga posisi berhadapan, aku langsung kecup bibirnya, aku kulum, aku lumat sampai dia kelagapan menerima kecupanku. aku ga tau kenapa ibu ini mau aku cumbui. tanganku dari lubang lengan dasternya yg lebar merasuk merayap menyusuri dua buah payudara yg besar itu dan aku sentuh langsung tanpa halangan kain dan bra. aku benar2 menggenggam payudaranya yg lembut dan menggairahkan. mulut ibu masih dalam kulumanku dan jilatanku sementara tanganku bergerilya di dadanya.
tanganku gemetaran membuka dasternya dr bawah dan meraba2 pahanya yg besar. rabaanku menjalar terus hingga ke pangkal paha dan meraih celana dalamnya dan perlahan aku turunin itu cd. kini mekinya tanpa pembungkus dan siap aku hajar. jari tengahku aku masukkan dikit ke memeknya yg basah, aku klecek2 dan sang ibu merintih kecil emh,,, emh,,,. badannya aku tunggingin, celanaku pendekku aku lepas dan mister p ku manggut2 tegang besar siap menusuk vagina ibu2 yg belum pernah kukenal sebelumnya. ini merupakan rejeki nomplok yg tak pernah kuduga, dari puluhan ibu2 yg kujahili baru kali ini aku bisa memainkan sampai aku puas.
Penisku aku tempelin di bibir vagina sang ibu, ahhh,,, panas,,, sang ibu pasrah dg posisi nungging. aku tekan dan kutrkan terus sampai akhirnya seluruh batang penisku masuk keseluruhan ke vagina ibu ini. aku tengadah menahan nikmat, aku ayun dg gerakan maju mundur sedangkan sang ibu meringis2 memeknya aku entot. aku mengayun perlahan, aku menikmati persetubuhan ini dg jiwa terbakar nafsu birahi yg membahana. aku benar2 merasakan nikmat yg luar biasa, dan ini beda rasanya dg menyetubuhi bini sendiri. vagina ibu ini begitu rapet dan peret hingga membuatku klepek2. sepuluh menit aku menikmati vaginanya dan rupanya sekujur tubuhnku merinding keluar keringat dingin menahan nikmatnya vagina bini orang ini. kenikmatan ini sudah memuncak, hentakan penisku semakin kuat dan masuk ke vagina sedalam-dalamnya sampai sang ibu megap megap mulutnya tanpa suara. semenit kemudian penis kucabut dan aku genggam, aku kocok dan air maniku nyembur di tanah dg semburan yg kencang, kental. aku puas. tanpa kata2 kami saling membenahi pakaian masing2, ngintip keluar gudang, aman ga ada orang, satu persatu keluar gudang gerobak pasar, kami jalan masing2 seperti org tak saling kenal menuju parkiran sepeda motor.
Aku perhatikan dia sampai di parkiran dan oh my god, ternyata dia ditungguin suaminya. suaminya gede dan bertato. aku masih kepikiran terus, kenapa dia mau aja ya kuajak ml di gudang pasar tadi, masa suami badan gede bertato ala preman gitu ga membuat dia puas.... entahlah, yang penting aku sudah dapatkan impianku selama ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar